Jika dilihat dari ketahanan dan fungsinya, setiap rantai yang terpasang pada kendaraan roda dua. Biasanya, mampu bertahan 1 hingga 2 tahun. Tapi ternyata, jika dirawat dengan cara yang lebih tepat. Usia ketahanan rantai motor bisa lebih lama loh Brad dan Sis. Penasaran kan, gimana caranya. Kali ini Bikerscommunitysuzuki akan berbagi tipsnya.
Tak boleh disepelekan, faktanya cara kita berkendara bisa mempengaruhi ketahanan rantai kendaraan. Jadi, Brad dan Sis perlu memerhatikan bagaimana cara berkendara yang benar. Sebisa mungkin, jangan terlalu sering berakselerasi dengan menarik gas dengan tiba-tiba. Karena, jika hal tersebut dilakuman terlalu sering, rantai akan mengendur dan logam pada rantai bisa lebih cepat aus.
Selain menjaga rantai dari cara berkendara, Brad dan Sis juga perlu untuk melumasi rantai dengan cairan khusus sesuai peruntukannya. Seperti oli pada mesin, cairan khusus rantai juga akan membantu rantai bekerja lebih baik yang juga bisa meredam gesekan yang terjadi, dan menyaring debu atau kotoran yang menempel selama berkendara.
Sering salah kaprah, beberapa orang mengira jika melumasi rantai dengan oli bekas sah-sah saja. Padahal pada kenyataannya, tindakan ini justru bisa memperpendek umur rantai. Karena, cairan oli bekas yang dilumuri ke rantai akan menangkap debu, hingga akirnya rantai akan lebih mudah kotor dan kotoran tersebut dapat mengikir logam pada rantai.
Karena, rantai yang terpasang terlalu tegang dan tak selalu baik. Maka, Brad dan Sis perlu untuk mengatur ulang ketegangan rantai sesuai dengan yang sudah direkomendasikan produsen motor. Umumnya, tiap rantai yang terpasang pada moto memiliki jarak aman antara 30-40 mm. Jika terpasang terlalu kencang, bisa saja terputus di tengah jalan. Namun, jika dipasang terlalu kendur juga bisa saja lepas. Jadi, sebaiknya Brad dan Sis mengatur ulang ketegangan rantai sesuai dengan standarnya.